Marelan, KSJ - Sejak diinformasikan adanya wabah hot kolera yang menimpa ternak babi di Kab. Dairi (25/09/2019), Dinas kesehatan Sumut sudah mendapatkan informasi ini.
(3/11/2019), bangkai Babi banyak ditemukan masyarakat di aliran sungai Serdang Bedagai, kemudian (05/11/2019) bangkai juga banyak ditemukan di Si Ombak Kec. Medan Marelan yang akhirnya menjadi viral ditengah-tengah masyarakat sampai ke Luar negeri.
Beberapa upaya telah dilakukan oleh seluruh pihak, baik himbauan kepada peternak agar jangan membuang bangkai babi ke sungai maupun pembersihan bangkai babi di beberapa sungai, namun masalah ini belum mendapatkan hasil yang maksimal.
Zulfahri Siagian SE, selaku ketua HNSI Sumut pada media online ini Senin (17/11/2019) saat melakukan uji air di Siombak dan Sungai Bedera menyampaikan, bahwa beliau sangat menyesalkan kejadian ini,
Ini merupakan Teror yang dilakukan peternak babi kepada Nelayan.
Contoh, sungai bedera yang sudah kita bersihkan (12/11/2019) akantetapi ketika dicek lapangan pada Sabtu (16/11/2019) pukul 16.30 WIB tidak kurang dari 70 ekor bangkai babi mengapung di sungai bedera ini Bahkan hinggakini masih terdapat bangkai babi di Siombak dan Sungai Bedera.
artinya para peternak masih tetap melakukan pembuangan bangkai babi ke sungai, bahkan bangkai babi sudah ditemukan juga di singkil, aceh ungkap Fahri.
Fahri menyesalkan kenapa Aparat hukum belum juga menangkap pembuang bangkai (peneror) babi ini.
Apakah peternak ini lebih lihai dari Teroris...??? Tanya Zulfahri.(put/red).
(3/11/2019), bangkai Babi banyak ditemukan masyarakat di aliran sungai Serdang Bedagai, kemudian (05/11/2019) bangkai juga banyak ditemukan di Si Ombak Kec. Medan Marelan yang akhirnya menjadi viral ditengah-tengah masyarakat sampai ke Luar negeri.
Beberapa upaya telah dilakukan oleh seluruh pihak, baik himbauan kepada peternak agar jangan membuang bangkai babi ke sungai maupun pembersihan bangkai babi di beberapa sungai, namun masalah ini belum mendapatkan hasil yang maksimal.
Zulfahri Siagian SE, selaku ketua HNSI Sumut pada media online ini Senin (17/11/2019) saat melakukan uji air di Siombak dan Sungai Bedera menyampaikan, bahwa beliau sangat menyesalkan kejadian ini,
Ini merupakan Teror yang dilakukan peternak babi kepada Nelayan.
Contoh, sungai bedera yang sudah kita bersihkan (12/11/2019) akantetapi ketika dicek lapangan pada Sabtu (16/11/2019) pukul 16.30 WIB tidak kurang dari 70 ekor bangkai babi mengapung di sungai bedera ini Bahkan hinggakini masih terdapat bangkai babi di Siombak dan Sungai Bedera.
artinya para peternak masih tetap melakukan pembuangan bangkai babi ke sungai, bahkan bangkai babi sudah ditemukan juga di singkil, aceh ungkap Fahri.
Fahri menyesalkan kenapa Aparat hukum belum juga menangkap pembuang bangkai (peneror) babi ini.
Apakah peternak ini lebih lihai dari Teroris...??? Tanya Zulfahri.(put/red).